Saturday, May 25, 2013

Piutang Dagang (Accounts Receivable)



Pengertian.

Penjualan barang»barang dan jasa-jasa dari perusahaan pada saat ini banyak dilakukan denga kredit sehingga ada tenggang waktu sejak penyerahan barang atau jasa sampai diterimanya uang. Selain dari penjualan barang-barang dan jasa-jasa secara kredit tagihan perusahaan juga dapat timbul dari berbagai kegiatan lainnya seperti memberi pinjaman kepada karyawan, memberi uang muka pada anak erusahaan penjualan kredit aktiva tetap atau karena pengakuan pencatatan akuntansi yang menggunakan dasar waktu ( Accrual basis ). Kemudian bila piutang dikelompokkan ada 3 kelompok yaitu 1) Piutang usaha 2) Piutang wesel 3) Piutang lain-lainnya.

Accounts Receivable (Piutang usaha) adalah tagihan penlsahaan kepada Iangganan yang timbul karena adanya penjualan barang / jasa secara kridit kepada para langganannya. Biasanya perusahaan dalam rangka usaha untuk memperluas atau memperbanyak langganan, maka perusahaan dalam menjual jasa atau barang dagangannya dilakukan balk secara tunai maupun secara kredit. Dalam kegiatan perusahaan normal piutang dagang akan dapat diterima pelunasannya dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Pada saat timbulnya piutang dagang perusahaan harus ditentukan jangka waktu pelunasannya, potongan yang akan diberikan. Semuanya itu diatur melalui syarat pembayaran. Syarat pembayaran yang dimaksud adalah sepeni 2/10, n/30 atau 2/15, EOM. jangka waktu piutang usaha ini biasanya hanya 30 hari sampai 60 hari.

Notes Receivable (Piutang wesel) adalah tagihan perusahaan kepada langganan yang timbul karena adanya penjualan barang / jasa secara kridit kepada para langganannya secara tertulis diatas kertas perjanjian. Jangka waktu piutang usaha ini biasanya hanya 60 hari sampai 90 hari. Penggunaan dasar waktu ( Accrual basis ) dalam akuntansi mengakibatkan adanya pengakuan terhadap penghasilan-penghasilan yang akan diterima perusahaan seperti tuntutan bunga.. Penghasilan-penghasilan seperti itu pada akhir periods akuntansi harus dihitung berapa jumlah yang sudah menjadi pendapatan bunga dan jumlah tersebut dicatat piutang bunga.

Other Receivable (Piutang lain-lain) adalah tagihan perusahaan yang timbul karena adanya selain penjualan barang / jasa seperti memberi pinjaman kepada karyawan, memberi uang muka, penjualan kredit aktiva tetap pada anak perusahaan dan lain-lain.
Dapat disimpulkan bahwa yang tennasuk tagihan perusahan adalah :

1. Persekot dalam kontrak pembelian .
2. Klaim terhadap perusahaan pengangkutan untuk barang-barang yang rusak atau hilang.
3. klaim terhadap perusahaan asuransi atas kerugian-kerugian yang dipertanggungkan.
4. klaim terhadap pegawai perusahaan
5. Klaim terhadap restitusi pajak
6. Tagian terhadap langganan untuk pengembalian tempat atau kemasan barang ( seperti botol, drum, dan lain-lain)
7. Uang muka pada anak perusahaan
8. Piutang deviden
9. Piutang pesanan pembelian saham
10. dan lain-lain.

Oleh : Hamizar & M.Nuh
Dari buku IIntermediate Accounting 
Penerbit Fajar 2008

No comments:

Post a Comment