Audit dapat dibedakan menjadi tida jenis yaitu:
1. Audit laporan keuangan
2. Audit operasional
3. Audit ketaatan (Compliance audit)
Audit laporan keuangan bertujuan mem:-ntukan apakah laporan keuangan secara keseluruhan - yang merupakan informasi yang texukur yang dapat diverifikasi - telah disajikan sesuai dengan k1iteria~kriteria tertentu. Umumnya criteria itu adalah prinsip akuntansi yang berlaku u.mum. Seringkali juga dilakukan audit laporan yang disusun berdasarkan basis kas atau basis akuntansi lainnya yang sesuai dengan kebutuhan organisasi yang bersangkutan.
Prinsip akuantansi yang berlaku umum di Indonesia dirnuat dalam pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK), Pada tanggal 7 september 1994 Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) telah mengesahkan berlakunya Kerangka Dasar Penyusunan dan Pelaporan Keuangan dan PSAK No.1 sampai dengan No. 35 yang berlaku efektif sejak 1 Ianuari 1995. Kerangka dasar dan PSAK ini dikodefikasikan dalam buku Standar Akuntansi Keuangan.
Asumsi dasar dari suatu audit laporan keuangan adalah bahwa laporan tersebut akan dimanfaatkan kelompok-kelompok berbeda untuk maksud berbeda. Oleh karenanya jauh lebih efisien mempekerjakan satu auditor untuk melaksanakan audit dan membuat kesimpulan yang dapat diandalkan oleh semua pihak daripada memberikan masing-masing pihak melakukan audit sendiri-sendiri. jikalau ada pihak yang merasa bahwa audit umum yang dilakukan tersebut tidak sanggup memberikan informasi yang memadai, ia tetap mempunyai kesempatan untuk memperoleh data tambahan.
Audit operasional merupakan penelaahan atas bagian manapun dari prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan efektifitasnya. Umunya, pada saat selesainya audit operasional, auditor akan memberikan seiumlah satan kepada manajemen untuk memperbaiki jalannya operasi perusahaan,
Audit operasional merupakan penelaahan atas bagian manapun dari prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan efektifitasnya. Umunya, pada saat selesainya audit operasional, auditor akan memberikan seiumlah satan kepada manajemen untuk memperbaiki jalannya operasi perusahaan,
Karena lingkup evaluasi efektifitas operasi begitu luas, maka tidak mungkin untuk menentukan ciri pelaksanaan audit operasional dengan pasti. Didalam suatu organisai, bisa jadi auditor mengevaluasi apakah manajemen telah menggunakan informasi yang kepat dan mencukupi dalam pengambilan keputusan pembelian aktiva tetap yang baru, sedang dalam organisasi yang berbeda barangkali ia akan mengevaluasiefisiensi administrasi penjualan . Dalam audit operasional tinjauan yang dilakukan tidak terbatas pada masalah-masalah akuntansi, tetapi juga meliputi evaluasi terhadap struktur organisasi, pemanfaatan computer, metode produksi, pemasaran, dan bidang~bidang lain sesuai dengan keahlian auditor.
Pelaksanaan audit operasional dan hasil yang dilaporkan lebih sulit untuk didefiniskan daripada jeis audit lainnya. Efisiensi dan efektifitas operasi suatu organisasi jauh lebih sulit pengevaluasiannya secara objektif dibandingkan penerpan dan penyajian laporan keuangan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum. Kriteria yang digunakan untuk evaluasi informasi terukur dalam audit operasional cenderung subjektif. Pada prakteknya, auditor operasional cenderung memberikan saran perbaikan prestasi kerja dibandingkan melaporkan keberhasilan prestasi keja yang sekarang. Dalam hal ini, audit operasional lebih merupakan konsultasi manajemen daripada audit.
Audit ketaatan bertujuan mempertimbangkan apakah auditi (klien) telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah ditetapkan pihak yang memiliki otoritas lebih tinggi. Suatu audit ketaatan pada perusahaan swasta, dapat termasuk penentuan apakah para pelaksana akuntansi telah mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan, peninjauan tingkat upah untuk menentukan kesesuaian dengan peraturan upah minimum, atau pemeriksaan surat perjanjian dengan bank atau kreditor lain untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut telah memenuhi ketentuan hukum yang berlaku. Dalam audit atas badan-badan pemerintah makin banyak audit ketaatan yang clilakukan oleh karena banyaknya aluran yang dibuat oleh pihak yang berwenang. Di hampir semua organisasi swasta dan nirlaba, selalu terdapat kebijakan khusus, perjanjian, dan kewajiban hukum yang membutuhkan suatu audit ketaatan.
Sumber : AUDITING "Pendekatan Pemahaman Secara Komprehensif "
Penerbit : Graha Ilmu 2005
No comments:
Post a Comment