Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independent uniuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian infommasi dimaksud dengankriteria kriteria yang telah ditetapkan. Auditing dilakukan oleh seorang yang independent dan kompeten.
PEMAHAMAN AUDITING
Untuk melaksanakan audit, diperlukan informasi yang dapat divcrifikasi dan sejumlah standar (criteria) yang dapat digunakan sebagai pegangan pengevaluasian informasi tersebut. Agar dapat diverikasi, infonnasi harus dapat diukur. Inforrnasi yang dapat diukur (yang dapat dikuantifisir) rnemeliki berbagai bentuk. Adalah mungkin untuk rnengaudit hal-hal seperti laporan keuangan perusahaan, jumlah waktu yang dibutuhkan seorang karyawan u.ntuk menyelesaikan tugas, total biaya kontrak konstruksi pemerintah dan Surat pemberitahuan pajak penghasilan (SPT PPh) perseorangan.
Kriteria untuk rnengevaluasi infomiasi kuantitatif beragam. Misalnya, dalam audit atas laporan keuangan histories oleh kantor akuntan publik, criteria yang diunakan adalah prinsip akuntansi yang berlaku umum. lni berarti bahwa dalarn audit atas laporan keuangan PT. Exxon Mobil, kantor akuntan publik rnenentukan apakah laporan keuangan PT. Exxon Mobil telah disusun dan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang bcralku umum. Dalam audit atas SPT PPh Badan PT Exxon Mobil oleh Direktorat jendera Pajak, criteria yang digunakan adalah aturan-aturan pelaksanaannya, bukan prinsip akuntansi yang berlaku umum. jadi kriteria yang digumakan dalam suatu audit akan tergantung pada tujuan audit yang bersangkutan.
Entitas ekonomi dimaksud seringkali merupakan satuan legal, misalnya perseroan terbatas (FT), lembaga pemerintah, persekutuan komanditer (CV), persekutuan firma (Fa), koperasi atau perusahaan perseorangan. Namun dalam kondisi tertentu, satuan bisa berbentuk divisi, departemen atau bahkan seorang manusia. Periode yang diaudit umumnya satu tahun, tetapi ada pula yang satu bulan, satu kuartal, beberapa tahun, dan dalam kasus-kasus tertentu, seluruh usia entitas ekonomi yang bersangkutan.
Bahan bukti diartikan sebagai segala hal yang merupakan informasi yang digunakan audior dalam menentukan kesesuaian informasi yang sedang diaudit dengan criteria yang ditetapkan. Bahan bukti terdiri dari bermacam bentuk yang berbeda, termasuk pemyataan lisan dari pihak yang diaudit (klien), komunikasi tertulis dengan pihak ketiga dan hasil pengamatan auditor. Adalah penting untuk memperoleh bahan bukti dalam jumlah dan kualitas yang cukup untuk memenuhi tujuan audit. Proses penentuan jumlah bahan bukti yang diperlukan dan penilaian kelayakan informasi yang sesuai dengan kriteria merupakan bagian yang penting dari audit.
Bahan bukti diartikan sebagai segala hal yang merupakan informasi yang digunakan audior dalam menentukan kesesuaian informasi yang sedang diaudit dengan criteria yang ditetapkan. Bahan bukti terdiri dari bermacam bentuk yang berbeda, termasuk pemyataan lisan dari pihak yang diaudit (klien), komunikasi tertulis dengan pihak ketiga dan hasil pengamatan auditor. Adalah penting untuk memperoleh bahan bukti dalam jumlah dan kualitas yang cukup untuk memenuhi tujuan audit. Proses penentuan jumlah bahan bukti yang diperlukan dan penilaian kelayakan informasi yang sesuai dengan kriteria merupakan bagian yang penting dari audit.
Seorang auditor harus mempunyai kemampuan memahamai kriteria yang digunakan serta
mampu menentukan jumlah bahan buki yang dibutuhkan untuk mendukung kesimpulan yang akan diambilnya, Auditor harus pula memiliki sikap mental independen. Sekalipun ia ahli, apabila tidak mempunyai sikap independen dalam mengumpulkan informasi akan tidak berguna, sebab informasi yang digunakan untuk ngengambil keputusan haruslan tidak bias,
Independensi merupakan tujuan yang harus selalu diupayakan, dan itu dapat dicapai sampai tingkat tertentu. Misalnya sekalipun auditor dibayar oleh kiien, ia harus tetap memiliki kebebasan yang cukup untuk meiakukan audit yang andil. Auditor altan menjadi tidak sepenuhnya indepnden jika ia merupakan karyawan perusahan yang bersangkutan,
Tahap terakhir dalam audit adalah penyusunan laoran audit yang merupakan alat penyampaian temuan~temuan kepada pada pemakai laporan keuangan tersebut. Waiaupun isi laporan audit dapat berbeda, tetapi pads hakekatnya laporan tersebut harus mampu memberikan informasi menganai kesesuaian inforrnasi-informasi yang diperiksa dengan criteria yang telah ditetapkan. Laporan juga dapat disajikan daiam bentuk berbeda dan bervariasi dari muiai yang kompleks mengenai suatu entitas ekonomi sampai laporan lisan yang sederhana mengenai audit yang dilakukan terhadap perseorangan.
mampu menentukan jumlah bahan buki yang dibutuhkan untuk mendukung kesimpulan yang akan diambilnya, Auditor harus pula memiliki sikap mental independen. Sekalipun ia ahli, apabila tidak mempunyai sikap independen dalam mengumpulkan informasi akan tidak berguna, sebab informasi yang digunakan untuk ngengambil keputusan haruslan tidak bias,
Independensi merupakan tujuan yang harus selalu diupayakan, dan itu dapat dicapai sampai tingkat tertentu. Misalnya sekalipun auditor dibayar oleh kiien, ia harus tetap memiliki kebebasan yang cukup untuk meiakukan audit yang andil. Auditor altan menjadi tidak sepenuhnya indepnden jika ia merupakan karyawan perusahan yang bersangkutan,
Tahap terakhir dalam audit adalah penyusunan laoran audit yang merupakan alat penyampaian temuan~temuan kepada pada pemakai laporan keuangan tersebut. Waiaupun isi laporan audit dapat berbeda, tetapi pads hakekatnya laporan tersebut harus mampu memberikan informasi menganai kesesuaian inforrnasi-informasi yang diperiksa dengan criteria yang telah ditetapkan. Laporan juga dapat disajikan daiam bentuk berbeda dan bervariasi dari muiai yang kompleks mengenai suatu entitas ekonomi sampai laporan lisan yang sederhana mengenai audit yang dilakukan terhadap perseorangan.
Sumber : AUDITING "Pendekatan Pemahaman Secara Komprehensif "
Penulis : FIRDAUS ,SE., Ak.
Penerbit : Graha Ilmu 2005
No comments:
Post a Comment