Wednesday, May 29, 2013

PENGERTIAN ILMU



Menurut filsafat, ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh secara sistematis dan dihasilkan dari suatu proses pemikiran yang ilmiah atau dihasilkan dari suatu penalaran ilmiah. Menurut Yuyun Suryasumantri, ilmu merupakan ekspresi mengenai cara bekerja pikiran sehingga menghasilkan pengetahuan yang memiliki karakteristik rasional dan yang dapat diandalkan. Pendekatan baku yang digunakan dalam proses pemikiran ilmiah adalah yang menggunakan penalaran deduktif dan induktif.

Definisi lain menyatakan, ilmu adalah kumpulan atau akumulasi pengetahuan yang sistematis dan rasional dalam menjelaskan hubungan kausal mengenai objek tertentu berdasarkan pola berpikir ilmiah. Pola berpikir ilmiah adalah yang menggabungkan pemikiran rasional yang ada dalam dunia abstrak (abstract world) dan dunia empiris yang dijumpai dalam dunia nyata (real world).

Pengetahuan merupakan hasil pencerapan indrawi yang menjadi dasar manusia dalam bersikap dan bertindak. Ilmu merupakan bagian pengetahuan yang berfungsi untuk menjelaskan mengenai fakta atau fenomena alam. Machlup (dalam buku Juhaya S. Praja) mengklasifikasikan pengetahuan ke dalam lima klasifikasi sebagai berikut:
1. pengetahuan praktis, yaitu pengetahuan yang berguna untuk mengambil keputusan;
2. pengetahuan intelektual, yaitu pengetahuan yang dapat memenuhi rasa kepenasaran;
3. pengetahuan ringan, yang dapat memenuhi kepuasan emosional dan sejenak;
4. pengetahuan spritual, pengetahuan yang dihubungkan dengan pengetahuan keagamaan tentang Tuhan dan cara-cara untuk keselamatan jiwa; dan
5. pengetahuan yang tidak diinginkan, yang tidak diminati tetetapi pengetahuan itu tiba-tiba diketahui tanpa disengaja.


oleh :prof.dr. Winwin  Yadiati  S.E .,M.Si. .Ak.
dari Buku Teori Akuntansi
prof.dr. Winwin  Yadiati  S.E .,M.Si. .Ak.  dari Buku Teori Akuntansi
Buku Teori Akuntansi


 

AKUNTANSI SEBAGAI ILMU



Akuntansi yang kita pelajari sampai saat ini, diklasifikasikan sebagai bagian dari ilmu sosial. Muncul banyak pertanyaan apakah sebenarnya ilmu tersebut, ada berapa klasifikasi ilmu, apakah akuntansi cocok dikatakan sebagai sebuah ilmu dalam artian ilmu pengetahuan murni, kenapa disebut dengan sebutan teori akuntansi. Sebelum membahas apa itu ilmu, mari kita telaah terlebih dahulu beberapa definisi dari akuntansi itu sendiri. Apabila kita perhatikan telah banyak sekali definisi akuntansi yang diajukan oleh para ahli dan lembaga-lembaga terkait, di antaranya:

-          Defenisi menurut Accounting Principle Board (APB) dalam Statement No. 4 disebutkan:

Akuntansi adalah sebuah kegiatan jasa (service activity) fungsinya adalah untuk memberikan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat finansial, tentang entitas-entitas ekonomi yang dianggap berguna dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi, dalam penentuan pilihan-pilihan logis di antara tindakan-tindakan alternatif.

-          American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dalam Accounting Terminology          Bulletin No. 1, tahun 1953 rnenyatakan:

Akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokkan dan pengikhtisaran dengan cara yang berarti, atas semua transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan, serta penafsiran hasil-hasilnya.

-          Paul Grady dalam ARS No. 7, AICPA, 1965, mendefenisikan:

Akuntansi merupakan suatu body of knowledge serta fungsi organisasi yang secara sistematik, orisinal dan autentik, mencatat, mengklasiflkasikan, memproses, mengikhtisarkan, menganalisis, menginterpretasikan seluruh transaksi dan kejadian serta karakter keuangan yang terjadi dalam operasi entitas akuntansi dalam rangka menyediakan informasi yang berarti yang dibutuhkan manajemen sebagai laporan dan pertanggungjawaban atas kepercayaan yang diterimanya.

-          Kieso and Weygandt, menyatakan:
 Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat dan mengomunikasikan kejadian ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan.

Dari deflnisi-definisi di atas, dapat kita simpulkan bahwa defmisi yang pertama menekankan pada akuntansi sebagai alat (tools) untuk penyediaan informasi. Definisi yang kedua menekankan pada akuntansi sebagai seni untuk rnencatat, mengelompokkan dan mengikhtisarkan, sampai pada seni menafsirkan hasil dari transaksi keuangan. Sementara deiinisi akuntansi yang ketiga, penekanannya sebagai body of knowledge atau seperangkat pengetahuan yang dihasilkan dari suatu proses pemikiran yang menghasilkan konsep, prinsip, standar, prosedur, teknik dalam rangka menyediakan informasi yang berarti, sebagai pertanggungjawaban manajemen. Sedangkan definisi yang terakhir, penekanannya sebagai sebuah sistem yang mengolah input berupa kejadian-kejadian ekonomi atau transaksi-transaksi bisnis dari satu kesatuan usaha, sedemikian rupa melalui pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengikhtisaran, dan pengkomunikasian hasilnya (output) berupa informasi kepada pihak internal dan eksternal. Jadi kalau diperhatikan dari definisi tadi sebenarnya akuntansi dapat dikatakan sebagai seperangkat pengetahuan (body of knowledge).

Menurut filsafat ilmu, pengetahuan (knowledge) merupakan bagian dari ilmu (science), Pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode ilmiah dapat dikategorikan kepada pengetahuan yang bersifat ihniah, atau (pengetahuan ilmiah), atau ilmu. Untuk mengatakan akuntansi sebagai suatu ilmu dalam artian ilmu murni masih memerlukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Memang akuntansi belum dapat dikategorikan sebagai ilmu dalam artian ilmu pengetahuan murni, tetapi akuntansi bukanlah pula semata-mata sebagai pengetahuan teknik dan mekanik yang isinya hanya tentang bagaimana cara mencatat dan menyusun laporan keuangan saja (Suwardjono), tetetapi di dalamnya terdapat konsep-konsep yang fundamental, prinsip dan standar yang dihasilkan dari suatu proses pemikiran yang ilmiah atau menggunakan rnetodologi yang ilmiah.

oleh :prof.dr. Winwin  Yadiati  S.E .,M.Si. .Ak.
dari Buku Teori Akuntansi

prof.dr. Winwin  Yadiati  S.E .,M.Si. .Ak.  dari Buku Teori Akuntansi
Buku Teori Akuntansi


Monday, May 27, 2013

Akuntansi Aktiva Tetap (Fixed Asset)



Aktiva tetap adalah harta yang dibeli oleh pemsahaan untuk membantu operasional perusahaan. Menurut PSAK No. 16 Butir 5, aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk slap pakai atau dengan cara dibangun, yang digunakan dalam operasional perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal pemsahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, Dari pernyataan ini dapat diringkaskan bahwa hafta tetap ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

- Dibeli atau dimiliki oleh perusahaan dengan tujuan untuk membantu operasinal perusahaan dan bukan untuk tujuan dijual kembali.
- Hana tetap ini dapat dipakai atau dimanfaatkan secara berulang-ulang
- Umur manfaat dari hafta ini lebih dari satu tahun.

Pengelompokan Harta Tetap

Harta tetap yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikelompokkan sebagai berikut .

a. Dari sisi Wujud harta tetap

-Tangible asset adalah haita tetap yang memiliki wujud kebendaan yang nyata seperti ; Tanah, mesin, bangunan, peralatan, kendaraan dan lain lain.

- Intangible Asset adalah harta yang tidak memiliki fisik nyata, tapi memiliki nilai ekonomis yang tinggi sepetti ; Hak guna bangunan ( HGB) hak guna usaha (HGH). hak Patent, Hak Cipta, Franchise, Organization Cost, Hak pengusahaan Hutan (HPH) dan lain lain.

b. Dari sudut disusutkan atau tidak, hafta tetap dapat dibagi menjadi :

- Harta tetap yang disusutkan ( Depreciated Plant asset ) yang termasuk kelompok ini adalah peralatan, gedung, kendaraan, mesin dan lain-lain `

- Harta tetap yang tidak disusutkan ( Undepreciated Plan asset ) yang termasuk kelompok ini adalah tanah.

Harga Perolehan Harta Tetap
Harga perolehan hafta tetap adalah harga yang akan dipakai sebagai dasar pelaporan nilai harta tetap dalam neraca perusahaan dan akan dijadikan dasar perhitungan penyusutan harta tetap yang bersangkutan. Nilai ini terdiri dari dari harga beli harta yang bersangkutan ditambah dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dan diperhitungkan sampai hafta tetasp yang bersangkutan dapat dipergunakan atau dimanfaatkan. PSAK No. 16 butir 14 menyatakan secara lengkap sebagai berikut: biaya perolehan (Cost) suatu alctiva tetap adalah terdiri dari harga belinya, termasuk bea impor dan PPN / PPN BM dan biaya lain yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aktiva tetap yang bersangkutan dapat bekerja dan/ dipergunakan Biaya-biaya yang dimaksudkan adalah

- Biaya persiapan tempat
- Biaya pengiriman awal
- Biaya pemasangan
- Biaya konsultan

Untuk menentukan berapa besarnya nilai harga perolahan suatu harta tetap, berlaku prinsip yang menyatakan bahwa semua pengeluaran yang tejadi sejak pembelian sampai alctiva tersebut siap digunakan harus diperhitungkan kedalam harga perolehan hafta tetap (Kapitalisasi). Karena harta tetap itu mempunyai masalah-masalah yang berbeda, maka harga perolehannyapun akan berbeda.

Dibawah ini diberikan cara perhitungan harga perolehana dari berbagai harta tetap sebagai berikut :

 Tanah

Tanah yang dimiliki oleh perusahaan untuk tempat gedung berdiri merupakan hafta tetap perusahaan dan harus dicatat kedalam rekening Tanah. Apabila tanah itu tidak digunakan sebagai tempat usaha perusahaan, maka tanah yang bersangkutan dicatat kedalam investasi jangka panjang. Harga perolehan tanah terdiri dari ; harga beli, Komisi pembelian, bea balik nama, biaya penelitian tanah, pajak-pajak yang timbul akibat pengalihan hak kepemilikan yang dibayar oleh sipembeli, biaya perobohan bangunan, biaya perataan tanah, biaya lain yang dikeluarkan untuk membperbaiki keadaan tanah.

Bangunan

Gedung yang didapatkan dari hasil pembelian, harga perolehannya harus meliputi; harga beli bangunan, biaya perbaikan sebelum gedung itu dipakai, komisi pembelian, bea balik nama, pajak yangh menjadi tanggungan sipembeli. Bila gedung ini dibangun sendiri, maka harga perolehannya terdiri dari ; biaya pembuatan gedung yang terdiri ciari biaya bahan, biaya tenaga kerja dan biaya lain yang dibebankan kepada nilai gedung Biaya perencanaa, gambar dan lain-lain, biaya pengurusan izin mendirikan bangunan, pajak-pajak selama pembangunan gedung, bunga selama pembangunan gedung, asuransi selama pembangunan gedung,

Mesin dan alat-alat

Harga perolehan mesin dal alat-alat adalah ; harga beli, pajak yang menjadi beban sipembeli, biaya angkut, asuransi dalam perjalanan, biaya pemasangan, biaya uji coba 

Perabot dan alat-alat kantor

Aktiva tetap yang masuk kedalarn kelompok ini adalah ; kursi, meja, lemari, mesin ketik, telpon, faximile, Komputer, ac, dll. Yang menjadi harga perolehan dari aktiva tetap ini adalah; harga beli, biaya angkut, pajak dan biaya lain yang dikeluarkan terhadap hafta tetasp yang bersangkutan sebelum digunakan.

Kendaraan

Kendaraan adalah alat pengangutan yang dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan baik yang beroda dua maupun yang beroda iebih dari dua. Harga perolehan kendaraan terdiri dari harga beli dari kendaraan, bea balik nama, biaya angkut, pajak pertambahan nilai dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sebelum aktiva tetap yang bersangkutan dapat digunakan.

Oleh : Hamizar & M.Nuh
Dari buku IIntermediate Accounting 
Penerbit Fajar 2008

Saturday, May 25, 2013

Metode Pencatatan Persedian








Dalam sistem pencatatan persediaan barang dagangan (Merchandise inventory) yang biasa kita pelajari adalah metode periodik, dimana pembelian barang dagangan dicatat pada rekening Pembelian (Purchases) disebelah debet dan kalau menjual barang dagangan kita catat pada rekening Penjualan (Sales) disebelah kredit. Sedangkan sistem pencatatan persediaan barang dagangan yang lain adalah metode perpetual atau permanen Dengan demikian metode pencatatan persediaan barang dagangan (Merchandise inventory) ada 2 metode yaitu : 

1. Metode pisik /Periodik ( Physical/Periodic Inventory system )

Pencatatan transaksi persediaan barang dagangan dengan metode ini tidak langsung berkaitan dengan barang dagang yang bersangkutan Mislanya bila terjadi pembelian barang dagangan akan dicatat pada rekenjng khusus yaitu pembelian (purchases) dan penjualan barang dagangan dicatat pada rekening penjualan. Dengan cara ini benambahnya barang dagang atau berkurangnya barang dagang atau keluar masuknya barang dagangan tidak bisa diditeksi secara Iangsung. Akibat dari cara ini adalah barang dagang yang tercatat dalam pembukuan perusahaan pada akhir periode adalah barang dagang pada awal periode sehingga pada akhir periode nilainya harus dihitung kembali dan disesuaikan kembali dengan persediaan akhir periode Barang dagang akhir periode harus dihitung fisiknya secara Iangsung agar dapat menggambarkan nilai bersediaan barang dagang yang sesungguhnya dalam laporan keuangann Dengan demikian agar nilai persediaan barang dagangan yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan tercatat sama dengan nilai persediaan dagangan akhir, maka harus dibuat jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi Jurnal penyesuaian terhadap barang dagang dapat dibuat dengan dua Cara yaitu dengan metoda Ikhtisar rugi Iaba dan dengan metoda harga pokok penjualan.

penyesuaian barang dagang metoda ikhtisar Rugi Laba ( Income Summary ) adalah:

lncome Summary                                                             xxxx                 -
Merchandise Inventory (Begining)                        -                      Xxxx

Merchandise Inventory (Ending )                                      xxxx                 -
Income Summary                                                 -                       xxxx

Penyesuaian barang dagang metoda harga pokok Penjualan ( Cost Of Good Sold )

Merchandise Inventory (Ending )                                      xxxx                  -
Cost Of Good Sold                                                          xxxx                  -
Purchase Discount                                                            xxxx                  -
Purchase Return and Allowance                                        xxxx                  -
Purchase                                                              -                         xxxx
Freight in                                                              -                         xxxx
Merchandise Inv (Begining)                                  -                         xxxx

Dalam metode ini nilai harga pokok penjualan belum bisa diketahui secara langsung dari posting jurnal-jurnal yang kita buat diatas Dalam penyusunan harga pokok penjualan (Cost of good sold) disusun dengan susunan persediaan awal ditambah pembelian bersih (yaitu pembelian ditambah beban angkut masuk/freight in dan dikurangi retur pembelian dan potongan pembelian) dan dikurangi persediaan akhir

2. Metode Permanen/Perpetual/Terus menerus ( Perpectual Inventory System).
Pencatatan transaksi persediaan dengan metode ini akan langsung mempengamhi persediaan barang dagang. Misalnya untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan Iangsung dicatat pada rekening Persediaan disebelah debet dan penjualan barang dagangan dicatat pula pada rekening persediaan barang dagangan disebelah kredit. Metode pencatatan ini dibantu dengan buku pembantu persediaan barang dagangan dengan membuat kartu persediaan barang ( Stoct Card ), Dengan demikian nilai persediaan barang dagangan dapat diketahui setiap saat, dan karena nilai pada akhir pexiode sebesar yang tercatat dalam perkiraan Persediaan barang dagangan maka tidak perlu membuat ayat jurnal penyesuaian. Metoda ini juga akan langsung dapat menhitung nilai harga pokok penjualan barang, sehingga harga pokok penjualan barang tidak dalam laporan rugi laba tidak perlu dihitung lagi.

Oleh : Hamizar & M.Nuh
Dari buku IIntermediate Accounting 
Penerbit Fajar 2008