Sumber pengetahuan menurut Juhaya
S. Praja, bisa diperoleh melalui dua sumber berikut:
1. Tradisi, sumber pengetahuan
yang diperoleh melalui pewarisan atau transmisi dari generasi ke generasi.
2. Autoriti, sumber pengetahuan
yang dihasilkan melalui penemuan-penemuan baru oleh orang yang memiliki
keahlian di bidangnya.
Seperti yang telah diuraikan di
atas, pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode ilmiah dapat
diklasifikasikan sebagai pengetahuan yang bersifat ilmiah, atau pengetahuan
ilmiah/ilmu science). Jadi apakah yang disebut dengan metode ilmiah itu sendiri.
Metode ilmiah (scientyic method) merupakan
cara dalam memperoleh ilmu, yaitu suatu smtesis antara berpikir rasional dan bertumpu
pada data empiris.
Adapun langkah-langkah dalam
metode ilmiah dapat digambarkan sebagai berikut:
Ilmu merupakan kumpulan
pengetahuan dalam berbagai bentuk, berupal kaidah, hukum, dan asas. Kumpulan
pengetahuan ini membentuk suatu teori ilmiah yang konsisten dan sistematis.
Kumpulan pengetahuan ini semakin lama semakin berkembang dengan adanya kegiatan
penelitian ilmiah. Teori ilmiah ini pun berfungsi sebagai sumber pengetahuan
bagi pemecahan masalah. Fungsi ilmu dalam kenyataannya dapat membantu manusia
dalam memecahkan masalah kehidupannya sehari-hari.
1. Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif adalah proses
berpikir dengan logika formal (abstract world) yang bermula dari hal-hal yang
bersifat umum untuk kemudian ditarik kesimpulan secara khusus. Pendekatan
deduktif biasanya dinyatakan dalam bentuk silogisme. Silogisme merupakan
pernyataan-pernyataan atau premis. Premis dapat dibedakan menjadi premis major,
premis minor, dan kesimpulan.
lBerikut ini adalah contoh sebuah
silogisme ;
Semua manusia akan mati [ premis
mayor ]
Ani adalah seorang manusia [
premis minor ]
adi Ani akan mati [ premis
kesimpulan ]
Apabila premis yang disusun benar
maka kesimpulan yang dihasilkan akan benar sebaliknya apabila salah, maka
kesimpulan yang ditarikpun akan salah.
2. Pendekatan lnduktif
Pendekatan induktif adalah cara
berpikir yang dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus (empirical/ real world)
biasanya dimulai dari pengamatan empiris untuk kemudian dibuat generalisasi
atau kesimpulan umum. Ilmu merupakan pengetahuan yang telah diuji kebenarannya.
Pengujian yang mengharuskan kita untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum
(membuat generalisasi) dari kasus-kasus yang bersifat individual. Misalkan saja
jika kita ingin mengetahui berapa penghasilan rata-rata dari kepala keluarga
yang ada di suatu desa, maka angka rata-rata penghasilan yang diperoleh itu
merupakan sebuah kesimpulan umum yang ditarik dari kasus-kasus kepala keluarga
di desa tersebut. Kesimpulan yang ditarik dengan cara seperti tadi disebut
dengan cara berpikir induktif. Contoh lain pernyataan dari hasil berpikir
induktif, adalah pernyataan sebagai berikut:
Informasi akuntansi mempunyai
pengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan-perusahan go public
yang terdaftar di BEI namun pendekatan lnduktif ini memiliki kelemahan apabila
pengamatan salah, maka kesimpulan akan Salah juga, dan kadang-kadang generalisasi
yang dihasilkan akan dipengaruhi oleh unsur subjektivitas si pengamat
(peneliti). Generalisasi dari pendekatan lnduktif menghadapkan kita kepada
sebuah permasalahan tentang jumlah kasus yang harus diamati untuk sampai pada
kesimpulan umum.
Apabila kita ingin mengetahui
bahwa informasi akuntansi mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham,
bagaimanakah cara kita mengumpulkan data untuk sampai pada kesimpulan tersebut?
Jadi yang dapat dikategorikan sebagai ilmu adalah apabila pendekatannya menggunakan
pendekatan deduktif dan induktif, isinya adalah variabel-variabel yang
diteorikan yang harus dibuktikan kebenarannya.
Sekarang kalau kita melihat ke
dalam pengetahuan akuntansi keuangan sebenarnya apakah isi dari pengetahuan
tersebut? Cocokkah disebut dengan sebutan teori akutansi? Apabila ditelaah isi
dari teori akuntansi, hampir sebagian besar adalah berisi konsep konsep,_dan
prinsip-prinsj-p dasar, prosedur dan teknik atau pernyataan-pernyataan, dan pemikiran-pemikiran
yang merupakan landasan bagi penyusunan pelaporan keuangan dalam rangka
penyediaan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkannya. Adapun
konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dihasilkan tersebut merupakan hasil dari
suatu proses pemikiran ilmiah. Berpikir ilmiah merupakan kegiatan bepikir yang memenuhi
dua kriteria utama, yakni alur berpikir logis dan didukung fakta empiris. Hal
ini sesuai dengan teori korespondensi yang menyebutkan bahwa suatu pernyataan adalah
benar bila terdapat fakta-fakta empiris yang mendukung pernyataan tersebut.
oleh :prof.dr. Winwin Yadiati S.E .,M.Si. .Ak.
dari Buku Teori Akuntansi
Buku Teori Akuntansi
|
No comments:
Post a Comment