Deskripsi ringkas mengenai apa
dan nilai apa yang terkandung dalam motivasi itu telah diuraikan pada bagian
awal buku ini. Definisi yang dikemukakan di sini merupakan penjelasan tambahan
mengenai motivasi, sehingga pemahaman pembaca terhadap istilah itu menjadi
lebih meluas dan mendalam.
Unsur-Unsur Motivasi |
1. Tujuan
Manusia adalah makhluk bertujuan,
meski tidak ada manusia yang mempunyai tujuan yang benar-benar sama di dalam
mengarungi hidup ini. Demikian juga organisasi, meski nirlaba sifatnya,
didirikan atas dasar sebuah atau multi tujuan. Idealnya, semua manusia
organisasional memiliki motivasi yang tinggi dan ada rasa kesadaran di dalam
diri mereka bahwa tujuan organisasi adalah bagian dari tugas keorganisasian dan
tujuan hidupnya. Ini adalah kondisi ideal yang umumnya tidak pernah tercapai
secara kelompok, meskipun titik optimumnya dapat ditampilkan oleh individu
tertentu. Manusia berorganisasi karena ingin mengabdikan diri pada organisasi
itu, di samping sebagai wadah mencari sumber penghidupan, membangun
kekerabatan, mencari teman, dan wahana beraktualisasi diri.
Manusia organisasional yang
memiliki motivasi tinggi senantiasa sadar bahwa antara tujuan dirinya dengan
tujuan organisasi sama sekali tidak terpisahkan atau kalaupun terpisah, tidak
terlalu senjang. Terdapat kesadaran mendalam pada dirinya bahwa dia membutuhkan
organisasi scbagai wahana bekerja untuk hidup, dan dia sadar pula bahwa
organisasi mcmbutuhkan bantuan dirinya. Manusia organisasional yang dimaksudkan
di sini dun sejalan pula dengan uraian di atas adalah mereka yang mau dan mampu
berperilaku secaru bertujuan.
2. Kekuatan dari Dalam Diri Individu
Manusia adalah insan yang
memiliki energi, apakah itu energi fisik, otak, mental, dan spiritual dalam
arti luas. Kekuatan ini berakumulasui dan menjelma dalam bentuk dorongan batin
seseorang untuk melakukan suatu tugas secara tepat waktu, optimal secara
pelayanan, efisien secara pembiayaan, akurat dilihat dari tujuan yang ingin
dicapai, serta mampu memuaskan klien atau pengguna. Manusia organisasional
bekerja di dalam organisasi Semata-mata karena rasa terpanggil untuk berbuat,
tanpa mengingkari ada maksud-maksud yang ingin dicapai dari pekerjaan itu,
seperti gaji, aktua-lisasi diri, mengisi waktu luang, atau rekreasi. Perilaku
atau perbuatan sehari-hari dari manusia Semacam ini berlangsung secara rutin,
sengaja, dan bersahaja
3. Keuntungan
Bahwa manusia bekerja ingin
mendapatkan keuntungan adalah manusiawi, meski harus dihindari sikap yang hanya
ingin bekerja manakala ada keuntunganlangsung (direct profit) yang akan
diperoleh. Adalah suatu hal yang manusiawi, jika seseorang yang telah bekerja
menurut satuan tugas dan periode waktu kerja tertentu mendapatkan keuntungan
yang layak_.Keinginan untuk mendapatkan keuntungan ini akan menjadi sumber bahaya
bagi manusia organisasional, jika dia bekerja semata-mata karena keinginan
untuk memperoleh keuntungan atau setiap pekerjaan yang diselenggarakan dilihat
dari dimensi untung-ruginya. Manusia organisasional adalah makhluk normal yang
taraf pengabdian tinggi sekalipun, dalam proses kerja tidak terlepas dari
adanya hasrat meraih sesuatu. Rasa dekat terhadap kebutuhan, keinginan
memperoleh imbalan, rasa ingin meningkatkan diri dan seperangkat keinginan
mencari keuntungan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan
aktivitas manusia.
Kebijakan manajemen yang bermutu
merupakan kunci utama bagi organisasi manusia yang bermaksud mencapai
tujuan-tujuan yang bermutu. Salah satu ciri manajemen yang baik adalah adanya
perencanaan yang baik yang disusun sesuai dengan potensi pendukung untuk
mencapai tujuan tertentu dan detail mutu masing-masing komponen produk yang
ingin dicapai. Revolusi manajemen diawali oleh revolusi kemampuan manajerial para
manajer di dalam mengelola sumber daya manusia yang ada, mengatur metode kerja,
dan memanfaatkan teknologi yang relevan yang akan menjadi pendukungnya.
Manajer, dalam pelaksanaan tugas tidak berdiri sendiri, akan tetapi terikat
dengan pengikut-pengikutnya (his/her followers). Kemampuan manajerial pada
manajer ditentukan pula oleh sampai sejauh mana kemampuan mereka memberi
inspirasi baru kepada bawahannya. Karenanya, manajer atau administrator harus
memiliki kesadaran diri untuk membangkitkan bawahan menikmati dunia kerjanya
dan berkembung secara kreatif.
No comments:
Post a Comment