Wednesday, February 27, 2013

ELEMEN DAN SISTEM BISNIS

Dalam suatu bisnis, hubungan antara elemen-elemen pembentuk sistem bisnis sangat terkait. Masing-masing elemen merupakan factor penunjang bagi elemen yang lainnya. Yang dimaksud elemen bisnis dalam pengertian ini adalah faktor-faktor penunj ang dalam kegiaan bisnis, baik yang bersifat teknis maupun nonteknis. Faktor tersebut tidak berada dalam satu kegiatan yang terpisah akan tetapi merupakan satu kesatuan yang utuh. Lemahnya satu elemen dalam bisnis akan mempengaruhi kekuatan bagi bisnis tersebut. Dengan demikian, potensi sumber daya yang dimiliki oleh sebuah bisnis akan menentukan masa depan dari bisnis yang bersangkutan.

Elemewelemen bisnis yang utama dan merupakan sumber daya yang kompetitif bagi sebuah bisnis terdin dari empat elemen utama, yaitu modal, bahan-bahan, Sumber Daya Manusia (SDM) dan keterampilan manajemen. Walaupun masih terdapat elemen-elemen yang lain, namun elemen-elemen tersebut masih mendominasi dalam sistem bisnis.

Modal (capital)

Modal dalam pengertian ini dapat diinterpretasikan sebagai sejumlah uang yang digunakan dalam menjalanakan kegiatan-kegiatan bisnis. Banyak kalangan yang memandang bahwa modal uang bukanlah segala-galanya dalam sebuah bisnis. Namun perlu dipahami bahwa uang dalam sebuah bisnis diperlukan untuk memperoleh faktor-faktor produksi, seperti bahan baku dan upah tenaga kerja. Yang menjadi persoalan di sini bukanlah penting tidaknya modal, karena keberadaannya memang sangat diperlukan, akan tetapi bagaimana mengelola modal secara optimal sehingga bisnis yang dijalankan dapat berhasil (sukses).
Modal dalam bisnis dapat diperoleh dari berbagai sumbeg yaitu modal sendiri, modal pinjaman melalui perbankan, dan modal patungan (kerja sama). Masing-masing sumber modal tersebut memiliki keterbatasan dalam penggunaan dan risiko tanggungan. Perusahaan yang memiliki modal yang besar tidak serta merta merupakan bisnis yang sukses atau sebaliknya, perusahaan dengan modal kecil tidak berarti peluangnya untuk sukses sangat kecil. Yang terpenting dalam hal ini adalah bagaimana mengelola (manage) sumber daya capital sebagai elemen yang produktif untuk pengembangan bisnis.

Bahan-bahan (materials)

Bahan-bahan merupakan semua sumber alam, termasuk tanah, kayu, mineral, dan minyak. Sumber alam tersebut disebut juga sebagai faktor produksi yang diperlukan dalam melaksanakan aktivitas bisnis untuk diolah dan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Di Indonesia, sumber daya alam seperti disebutkan di atas sangatlah berlimpah. Ketersediaan sumber daya alam tersebut diharapkan mampu dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis di tanah air

Untuk mencapai keunggulan bisnis, perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan ketersediaan bahan material yang berlimpah. Kualitas dari bahan tersebut juga harus dipertimbangkan, karena kualitas bahan baku yang dipergunakan akan berdampak pada kualitas porduk yang dihasilkan. ]ika produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi, maka loyalitas pelanggan akan tetap terjaga. Dengan demikian keuntungan dalam jangka panjang dapat dicapai.

jenis bahan baku yang diperlukan dalam operasi bisnis dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu bahan baku utama (especial raw material), dan bahan baku tambahan (additional raw material). Bahan baku utama adalah bahan baku yang pokok atau harus tersedia untuk untuk digunakan dalam rnenciptakan barang atau jasa. Misalnya, dalam proses pembuatan mi instan, perusahaan membutuhkan bahan baku tepung terigu, minyak sayur, dan garam. Demikian juga dalam pembuatan benang, perusahaan me-merlukan bahan baku kapas. Sedangkan bahan baku tambahan adalah bahan baku yang digunakan untuk mendukung proses penciptaan barang atau jasa. Dalam contoh tadi, perusahaan membutuhkan plastik pembungkixs atau penyedap rasa untuk melengkapi keberadaan dari produk utama.

Sumber Daya Manusia (Human Resource)
Karyawan merupakan salah satu sumber daya dan sekaligus input yang berharga yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam suatu perusahaan, antara pekerja dan pemimpin memiliki kepentingamkepentingan tersendiri. Para pekerja menginginkan adanya imbalan berupa upah atau gaji yang layak dari hasil kerja mereka. Sementara pemilik bisnis menginginkan adanya kinerja yang tinggi yang ditunjukkan oleh besarnya omzet penjualan dan laba. Pertentangan dua kepentingan ini sering kali menimbulkan konflik di dalam perusahaan itu sendiri.
Dalam mengantisipasi tantangan lingkungan persaingan bisnis di masa menduatang, perusahaan perlu mempertimbangkan untuk meningkatkan kompetensi melalui Sumber Daya Manusia (SDM) yang dipekerjakan di lingkungan organisasi/perusahaan. Antisipasi itu harus dilakukan seiring dengan kegiatan menetapkan kualifikasi SDM dalam perencanaan SDM sesuai dengan persyaratan jabatan/pekerjaan yang membutuhkan SDM baru di masa depan, yang perlu diawali dengan menetapkan kualifikasi SDM yang memiliki kemampuan bisnis secara umum.

No comments:

Post a Comment