Bisnis dalam arti luas adalah suatu istilah umum yang menggambrakan semua aktivitas dan institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehan-hari. Bisnis itu sendiri dapat dipandang sebagai suatu sistem menyeluruh yang menggabungkan sub-sistem yang lebih kecil yang disebut industri. Artinya, setiap industri dibentuk dari banyak perusahaan yang terdiri dari berbagai ukuran perusahaan dengan berbagai produk yang dihasilkannya, termasuk kegiatan pemasaran, pengembangan sumber daya rnanusia, pengaturan keuangan, dan system manajemen.
Huat, T Chwee, et. al (1990) mendefiniskan bisnis sebagai suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat kita (business is then simply a system that produces goods and service to satisfy the needs of our society). Dengan mengambil definisi system tersebut, kita dapat mengharapkan suatu hubungan yang saling mengisi antara bisnis dan pilihan kebutuhan dalam masyarakat kita. Setiap tindakan yang diambil dalam bisnis berakibat pada suatu sistem social yang lebih besar. Sistem bisnis bethubungan dengan sistem politik, system ekonorni, dan sistem hukum.
Pendapat lain diketnukakan oleh Griffin dan Ebert (1996), bahwa bisnis itu merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Laba dalam hal ini diperoleh dari selisih antara penerimaan bisnis dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Definisi tersebut menitikberatkan pada kemampuan menghasilkan (produce) dan pencapaian tingkat keuntungan atau laba. Dengan demikian organisasi bisnis yang sukses adalah organisasi bisnis yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan perusahaan memperoleh keuntungan dari transaksi tersebut.
Memperhatikan dua pendapat tersebut di atas, penulis mendefinisikan bisnis sebagai kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create of value) melalui penciptaan barang dan j asa (create of good and service) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.
Definisi tersebut memfokuskan pada aspek-aspek sebagai berikut.
a. Kegiatan individu dan kelompok. Kegiatan bisnis dapat dilakukan oleh individu (usaha perseorangan) maupun kelompok (perusahaan). Masing»masing individu dan kelompok bekerja bersama-sama dalam rangka mencapai satu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Crang-orang yang terlibat dalam organisasi bisnis menyertakan harta dan modal lainnya sebagai tanda penyertaan bergabung dalam bisnis tersebut.
b. Penciptaan nilai. Bisnis didinkan atau dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui penciptakan empat macam kegunaan, yaitu kegunaan bentuk (form utility), kegunaan tempat (place utility), kegunaan waktu (time utility), dan kegunaan kepemilikan (possession utility).
c. Penciptaan barang dan jasa. Perusahaan dapat memilih antara menciptakan barang atau menciptakan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam penciptaannya, baik barang maupun jasa memiliki proses produksi yang berbeda-beda.
d. Keuntungan melalui transaksi. Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Salah satunya adalah memperoleh keuntungan. Keuntungan akan diperoleh apabila perusahaan dapat menj ual hasil produksinya dan masyarakat membeli dengan harga yang disepakati (transaksi).
Berdasarkan definisi bisnis tersebut maka keberadaan dan sebuah bisnis harus dapat memenuhi harapan atas kebutuhan-kebutuhan, baik dari masyarakat luas, karyawan dan manajelg maupun bangsa dan negara. Berikut ini adalah fungsi-fungsi bisnis dilihat dari kepentingan mikro ekonomi maupun makroekonomi.
No comments:
Post a Comment