Agar dapat menyebarkan dan
melaporkan suatu informasi yang berguna, manusia telah mengembangkan beberapa metode dan ketrampilan
tertentu untuk dapat melakukannya. Beberapa metode komunikasi adalah bahasa
tulis menulis (literacy), bahasa lisan (articulacy), dan penggunaan angka-angka
(numeracy).
Sedangkan metode yang digunakan
untuk komunikasi yang menggunakan cara grafis disebut graphicacy. Graphicacy terdiri
dari berbagai teknik mulai dari penggunaan fotografi, sampai ke peta, graflk
dan diagram. Semua cara grafis tersebut mempunyai satu hal yang umum yang
membedakan dengan metode lain yaitu penggunaan bentuk dua dimensi untuk
menyampaikan dan menyajikan konsep-konsep dan ide-ide.
Hubungan keruangan dapat saja
disajikan dalam bentuk kata-kata atau angka-angka, tetapi hal itu kurang
efisien, seperti pernah disebutkan oleh suatu ungkapan: "suatu gambar dapat berarti seribu
kata-kata" (a picture is worth a thousand words).
Peta menggunakan simbol-simbol
dua dimensi untuk mencerminkan fenomena geografikal atau dengan suatu cara yang
sistematis, dan hal ini memerlukan kecakapan untuk membuatnya dan membacanya.
Peta merupakan teknik komunikasi yang tergolong dalam cara gratis, dan untuk
efisiensinya kita harus mempelajari dengan baik atributatribut/elemen-elemen
dasamya, sepertijuga pada caracara komunikasi yang lain.
Kita harus mempelajari bagaimana
fungsi dari peta itu?
Suatu sistem komunikasi, dengan
cara apapun mempunyai hal yang sama, yaitu secara umum, komunikasi mempunyai
jaringan yang secara sederhana terdiri dari:
- sumber (source of information)
- saluran yang menyalurkan
informasi tersebut (channel)
- orang yang menerima informasi
itu (recepient)
Pada hakekatnya sistem dasar dari
komunikasi itu dapat digambarkan dalam diagram berikut:
Gb. 1.1. Sistem Komunikasi
Contoh dalam kehidupan kita
sehari-hari sebagai berikut:
Misalnya dalam bahasa lisan
Source : orang yang
berbicang
Encoder : suara yang
diucapkan (voice mechanism)
Channel : gelombang suara
yang bergema di udara/signal (sound waves)
Decoder : kemampuan
telinga dan otak si penerima untuk dapat menangkap arti suatu itu
Recepient : si pendengar atau omng yang diajak berbicara
Noise : elemen-elemen
yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu proses suatu komunikasi, misahlnya :
suara gaduh atau suara yang tidak jelas dan sebagainya
Pada sistem komunikasi kartogratis, adalah sebagai berikut
Sources : adalah dunia
nyata (real world)
Encoder : simbolisasi yang
digunakann untuk mewakili kenampakan di bumi pada suatu peta
Signal : adalah peta itu
sendiri, yang merupakan gambaran gratis dua dimensi, yang disusun oleh
simbol-simbol
Decoder : yaitu mekanisme
mata otak dari si penerima, setelah membaca arti dari simbol-simbol dalam peta
tersebut
Recepient : pembaca data
Noise : kekeliruan
dalam penciptaan simbol-simbol, penerangan yang jelek, kurang terampil dalam
membaca peta dan sebagainya
Dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gb. 1.2. Diagram
Sistem Komunikasi Kartografis
Walaupun dari kedua diagram
terlihat adanya perbedaan-perbedaan komponen dalam sistem komunikasi
kartograiis dibanding dengan sistem lainnya, namun karakteristik dasar dari
sistem-sistem komunikasi itu adalah semua sama yaitu menyampaikan ide pada
orang lain melalui media tertentu.
Suatu hal yang perlu diperhatikan
oleh pembuat peta atau pakar kartogratis adalah bahwa orang tersebut akan tahu
tentang berbagai proses pengangan-anganan (mental processes) dari pada pengguna
peta yang diharapkannya, seperti dia akan tahu pula tentang teknik-teknik
penciptaan simbol-simbol kartogratis.
No comments:
Post a Comment