Monday, March 25, 2013

Pengertian Cash Flow Mechanic



 oleh : Arief Sugiono dan Edy Untung
Dari buku "Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan"
Cash Flow mechanic merupakan Salah satu alat untuk melakukan analisa dari sudut arus kas.

Analisa cash flow mechanic memberikan gambaran mengenai kemampuan kas operasi perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial perusahaan seperti pembayaran bunga dan cicilan pinjaman, pembayaran deviden dsb. selain itu kita juga dapat menganalisa pola pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan.

Analisa Cash Flow Mechanics banyak digunakan oleh praktisi, khususnya pihak perbankan dan investor sebagai salah satu pertimbangan untuk memberikan pinjaman/hutang atau melakukan investasi pada suatu perusahaan.

Dalam ilmu manajemen keuangan, kita dapat mengetahui pola pembelanjaan perusahaan dengan melakukan analisa dari arus kasnya. Modal kerja (working capital) dapat dibelanjai/didanai dari pinjaman yang berasal dari Iuar. Pada umumnya, dengan meningkatnya penjualan perusahaan, maka kebutuhan akan modal kerja semakin meningkat. Dan seiring dengan pertambahan tersebut maka tanpa disadari kebutuhan akan modal kerja permanen juga akan terus meningkat.

Berikut ini adalah pola-pola/sifat-sifat pembelanjaan.

1.       Pembelanjaan moderat, adalah suatu cara pembelanjaan yang menyelaraskan waktu dan lamanya asset yang ada dalam perusahaan dengan dana yang digunakan untuk membelanjai asset tersebut. Jadi, peningkatan dalam modal kerja permanent akan dibelanjai juga oleh modal yang permanent, balk dalam bentuk modal sendiri (equity Financing), pinjaman jangka panjang atau sumber-sumber dana lain yang bersifat permanent.

2.       Pembelanjaan agresif dimana aset permanen (aktiva tetap) perusahaan didanai oleh modal permanen dan sebagian dari modal kerja permanent dibelanjai dengan mengunakan pinjaman jangka pendek. Jenis pembelanjaan seperti ini adalah pembelanjaan yang berisiko tinggi karena cenderung untuk gall lubang tutup lubang.

3.       Pembelanjaan konservatif memperlihatkan pola dimana modal kerja permanen membelanjai sebagian dari kebutuhan modal kerja variable. Sifat pembelanjaan ini bertolak belakang dengaan pembelanjaan agresif dan cenderung memiliki sifat hati-hati.

No comments:

Post a Comment