Monday, March 18, 2013

Technopreneurship



Secara terminologi Technopreneurship merupakan istilah bentukan dari dua kata, yakni 'teknologi' dan 'enterpreneurship Secara umum, kata ‘teknologi’ digunakan untuk merujuk pada penerapan praktis ihnu pengetahuan ke dunia industri atau sebagai kerangka pengetahuan yang digunakan untuk menciptakan alat-alat, untuk mengembangkan kéahlian dan mengolah materi guna memecahkan persoalan yang ada. Sedangkan kata ‘entrepreneurship’ berasal dari kata entrepreneur yang merujuk pada seseorang atau agen yang menciptakan bisnis/usaha dengan keberanian rnenanggung resiko dan ketidakpastian untuk mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan Cara mengidentifikasi peluang yang ada (Zimmerer & Scarborough, 2008).
Technopreneurship
Add caption

Technopreneurship merupakan proses dan pembentukan usaha baru yang melibatkan teknologi sebagai basisnya dengan harapan bahwa penciptaan strategi dan inovasi yang tepat kelak bisa menempatkan teknologi sebagai salah satu faktor untuk pengembangan ekonomi nasional. Technology Entrepreneurship atau yang biasa dikenal dengan technopreneurship rnerupakan bagian dari entrepreneurshzp yang menekankan pada faktor teknologi, yaitu kemampuan ilrnu pengetahuan dan teknologi dalam proses usaha bisnisnya.

Kewirausahaan dalam bidang teknologi sebagian besar dihasilkan dari sinergi antara pemilik ide kreatif (technopreneur) yang pada umurrmya berafiliasi dengan berbagai pusat riset dan perguruan tinggi dengan penyedia modal yang akan di gunakan dalam bisnisnya.

Dalam technopreneurship terdapat dua Lmsur penting yang menunjang berlakunya technopreneurship. Pertama, adanya teknologi yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kedua, teknologi tersebut dapat menghasilkan profit atau mendatangkan keuntungan.

Konsep technopreneurship sebagaimana diungkapkan di atas pada dasarnya mengintegrasikan antara teknologi dan keterarnpilan kewirausahaan (enterpreneurship skills). Dalam konsep technopreneurship ini, basis pengembangan kewirausahaan bertitik tolak dari adanya invensi dan inovasi dalam bidang teknologi. Teknologi yang dipahami dalam konteks ini tidak sekadar teknologi berupa highntéch, tetapi tentu saja tidak selalu hams teknis. Teknologi hanya dideiinisikan sebagai aplikasi pengetahuan pada kerja orang (human work). Dengan demikian akuntansi, ekonomi order quantity, pemasaran secara lisan, dan mentoring yang dirumuskan dengan baik pada dasarnya teknologi juga.

Ruang Lingkup Technopreneurship

Beberapa tahun terakhir ini, istilah technoprenuership kerap sekali kita jumpai di berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik. Buku-buku yang menggunakan istilah ini sudah banyak bermunculan. Bahkan, ada beberapa universitas yang mulai menawarkan technoprenuershzp sebagai program Studi dan membuka program master. Salah satu universitas di Asia yang menawarkan Master Degree Program in Technopreneurship adalah Universitas Teknologi Nanyang (Nanyang Technological University - NTU) Singapura. NTU bahkan memiliki pusat Studi khusus untuk bidang ini yang dikenal dengan nama Nanyang Technopreneurship Center (NTC).

Dalam Wacana nasional, istilah Technopreneurshzp lebih mengacu pada pemanfaatan teknologi informasi untuk pengembangan Wirausaha. Berbeda dengan pengertian pertama di atas, jenis wirausaha dalam pengertian technopreneurship di sini tidak dibatasi pada wirausaha teknologi informasi, namun segala jenis usaha, seperti usaha meubel, restaurant, super market ataupun kerajinan tangan, batik dan perak. Penggunaan teknologi informasi yang dimalcsudkan di sini adalah pemakaian internet untuk memasarkan produk seperti dalam perdagangan online (e-Commerce).

Technopreneurship diAsia
Jika kita menengok dua-tiga dekade yang lalu, sebut saja Taiwan, Korea Selatan, dan Singapura masih digolongkan sebagai negara berkembang. Sekarang negara-negara ini telah menj adi negara maj u dengan perekonomian yang didasarkan pada industri teknologi. Perkembangan Korea diawali dengan industri tradisional kemudian diikuti oleh industri semikonduktor. Sedangkan Singapura memiliki kontrak di bidang elektronik dengan perusahaan-penlsahaan barat yang kemudian diikuti juga oleh manufktur semikonduktor. Taiwan terkenal dengan industry asesoris Komputer Pribadi (PC). Rahasia lain yang membuat perkembangan negara-negara ini melejit adalah adanya inovasi.

Inovasi di bidang Teknologi Informasi inilah yang juga membuat India berkembang dan menj adi incaran industri dunia barat, baik bagi outsourcing maupun penanaman modal. Contoh teknologi yang dikembangkan oleh India adalah sebuah Handheld PC yang disebut sebagai Simputer.

Simputer dikembangkan untuk pen gguna pemula yang dari sisi finansial merupakan pengguna kelas menengah ke bawah. Simputer dijalankan oleh prosesor berbasis ARM yang murah dan menggunakan Sistem Operasi berbasis opensource. Harga di pasaran adalah sekitar $200.

Inovasi India yang luar biasa datang dari perusahaan Shyam Telelink Ltd. Shyam Telelink memperlengkapi becak dengan telefon CDMA yang berkelcuatan 175 baterai. Becak inipun diperlengkapi juga dengan mesin pembayaran otomatis. Penumpang becak bisa menelepon. Tarif yang dikenakan sekitar 1.2 rupee per 20 menit. Lalu perusahaan ini mempekerjakan orang yang tidak memiliki keahlian untuk mengemudikan becak. Upah para pengemudi becak tidak didasarkan pada gaji yang tetap, namun berupa komisi sebesar 20% dari tiap tarif telefon yang diperoleh (Wreless week, 2003).

Di Filipina, perusahaan telefon SMART mengembangkan metode untuk melayani transfer pengiriman uang dari para pekerja Filipina yang bekerja di luar negeri melalui telefon seluler dengan SMS. Menurut laporan Asian Development Bank (ADB), SMART dapat meraup sekitar US $14 - 21 triliun per tahunnya dari biaya transfer program ini.

China mengikuti jejak yang sama. Perusahaan-perusahaan China mulai menunjukkan kipralmya di dunia internasional. Akuisisi IBM oleh pelusahaan China Lenovo di tahun 2004 dan akuisisi perusahaan televisi Perancis Thomson oleh Guangdong membuktikan bahwa technoprenuership di China semakin kukuh. Studi Posadas menunjukkan bahwa technopreneurshrp di Asia berkembang disebabkan oleh beberapa hal. Peitama, faktor inovasi yang diinsiprasikan oleh Silicon Valley. Jika revolusi industri Amerika di abad ke-20 yang lalu dipicu oleh inovasi yang tiada henti dari Silicon Valley, negara-negara Asia berlomba untuk membangun Silicon Valley mereka sendiri dengan karakteristik dan lokalitas yang mereka miliki.

Kedua, inovasi yang dibuat tersebut diarahkan untuk melepaskan diri dari ketergantungan dunia barat. Sebagian besar teknologi yang diciptakan oleh dunia Barat diperuntukkan bagi kalangan atas atau orang/instansi/perusahaan yang kaya dan menciptakan ketergantungan pemakaiannya. Sementara itu, sebagian besar masyarakat (baca pasar) Asia belum mampu memenuhi kriteria pasar teknologi barat tersebut. Masih banyak masyarakat Asia yang memiliki penghasilan di bawah $1 per hari, sehingga mereka tidak memiliki akses ke teknologi yang diciptakan oleh dunia Barat. lni merupakan peluang yang besar bagi para teknopreneur untuk berinovasi dalam menciptakan sebuah produk teknologi yang menjangkau masyarakat marginal.


Sumber: diambil dari buku ENTREPRENEURSHIP
OLEH  DR. SYAHRIAL YUSUF ,M.M
Nikmatnya Menjadi Pengusaha


 

No comments:

Post a Comment