Kebenaran dapat ditemukan melalui
proses nonilmiah dan ilmiah. Proses nonilmiah meliputiz (1) akal sehat (common
senses), (2) intuitif, (3) trial and error, (4) otoritas, (5) prasangka, dan
(6) wahyu. Adapun proses ihniah melalui penelitian.
1 . Akal Sehat
Akal sehat merupakan konsep yang
memuaskan untuk digunakan secara praktis. Akal sehat dapat menghasilkan
kebenaran dan dapat pula menyesatkan. Misalnya, pada abad ke-19, menurut akal
sehat banyak pemimpin percaya bahwa hukuman terhadap badan mempakan alat utama dalam
kepemimpinannya. Hasil penelitian dalam bidang psikologi menunjukkan bahwa
bukan hukuman yang merupakan alat utama dalam kepemimpinan, melainkan ganjaran.
2 . Intuitif
Kebenaran dengan intuitif diperoleh
secara cepat melalui proses yang tidak disadari atau tanpa berpikir terlebih
dahulu. Dengan intuitif orang memberikan penilaian atau keputusan tanpa suatu
renungan. Kebenaran melalui intuitif sukar dipercaya karena tanpa menggunakan
langkah-langkah yang sistematis. Metode ini disebut rnetode opriori.
Dalil-dalil seorang yang apriori yang cocok dengan penawarannya, belum tentu cocok
dengan pengalaman atau data empiris.
3. Trial and Error
Kebenaran melalui trial and error
dilakukan secara coba-coba tanpa kesadaran akan pemecahan masalah tertentu.
Pemecahan terjadi secara kebetulan. Cara ini umumnya tidak efisien dan tidak
terkontrol.
4. Otoritas
Kebenaran diterima rnelalui
otoritas atau kewibawaan seorang ilmuwan atau pejabat tertentu. Pendapat mereka
umumnya sering diterima orang tanpa diuji, karena dipandang sudah benar.
Narnun, pendapat otoritas ilmiah itu tidak selamanya benar.
5. Prasangka
Kebenaran melalui akal sehat
dipengaruhi kepentingan orang yang melakukannya sehingga akal sehat berubah
menjadi prasangka. Orang sering tidak menghendaki keadaan.
6. Wahyu
Kebenaran yang didasarkan pada
wahyu bukanlah disebabkan penalaran manusia secara aktii tetapi diturunkan
Allah swt. kepada rasulullah dan nabi. Kebenaran ilmiah diperoleh melalui
penelitian ihniah yang dibangun dan teori tem-zntu. Penelitian ilmiah mempunyai
Cin-ciri sistematis, logis, empiris, reduktif, dapat diulangi (replicable),
berguna bagi pihak yang membutuhkannya (transmittable), objektif (apa adanya),
konsisten (ajeg), ketelitian (correct), ketepatan (precision), dapat diuji (verification),
rasional, dan kesirnpulannya bersifat kondisional.
diambil dari buku METODE PENELITIAN SOSIAL
oleh Prof. Dr.Husaini Usman M.pd.,MT
METODE PENELITIAN SOSIAL |
No comments:
Post a Comment